Hakikat Maqam Ibrahim

source : Pinterest

Dalam bahasa Indonesia, kata makam merujuk pada kuburan atau tempat bersemayamnya orang yang telah mati. Namun, kata maqam dalam Maqam Ibrahim tidaklah demikian. Berasal dari istilah Arab, maqam memiliki arti tempat berpijaknya dua kaki, kedudukan seseorang, berdiri, bangkit, bangun, atau berangkat. Jadi, jelaslah bahwa Maqam Ibrahim bukanlah kuburan Nabi Ibrahim. Melainkan bekas pijakan kaki beliau saat membangun Ka’bah bersama putranya, Nabi Ismail.

Adapaun mengenai Maqam Ibrahim ini diterangkan oleh beberapa ulama sebagai berikut:

Al-Hafidz Ibnu Katsir dalam al-Bidayah wa an-Nihayah,

الحجر الذي كان يقف عليه لما ارتفع البناء عن قامته فوضع له ولده هذا الحجر المشهور ليرتفع عليه لما تعالى البناء … وقد كانت آثار قدمي الخليل عليه السلام باقية في الصخرة إلى أول الإسلام

Itulah batu yang dipakai pijakan Ibrahim ketika beliau meninggikan bangunan Ka’bah dari pondasinya. Puteranya meletakkan batu ini, agar beliau naiki ketika meninggikan bangunan Ka’bah… Bekas telapak kaki al-Khalil Ibrahim ‘alaihis salam masih ada di batu itu hingga awal Islam (zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam)”

Al-Hafidz Ibnu Hajar mengatakan,

الْمُرَاد بِمَقَامِ إِبْرَاهِيم الْحَجَر الَّذِي فِيهِ أَثَر قَدَمَيْهِ

Yang dimaksud Maqam Ibrahim adalah batu yang ada bekas telapak kedua kaki Ibrahim,”

Keterangan dari Ibnu Katsir,

وكانت آثار قدميه ظاهرة فيه ولم يزل هذا معروفا تعرفه العرب في جاهليتها ، وقد أدرك المسلمون ذلك فيه أيضا ، كما قال أنس بن مالك : رأيت المقام فيه أصابعه عليه السلام وأخمص قدميه . غير أنه أذهبه مسح الناس بأيديهم

Bekas telapak kedua kaki beliau sangat nampak. Dan bekas itu tetap ada dan masyarakat jahiliyah sangat mengenalnya. Kaum muslimin juga menjumpai bekas kaki itu, sebagaimana yang dinyatakan Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu. ‘Aku melihat di Maqam Ibrahim ada bekas jari-jari kaki dan juga lekukan kaki beliau ‘alaihis salam. Hanya saja, usapan tangan manusia membuat bekas itu bertahap menghilang’,”

Saat ini, tanda bekas pijakan kaki Nabi Ibrahim ‘alaihis salam telah terhapus karena seringnya diusap oleh manusia. Namun jika diperhatikan, masih terlihat relief bekas kaki di Maqam Ibrahim tersebut. Adapun keterangan yang dapat diampu, bahwa relief tersebut hasil pahatan ulang.

Imam Ibnu Utsaimin menjelaskan,

لا شك أن مقام إبراهيم ثابت وأن هذا الذي بني عليه الزجاج هو مقام إبراهيم ، لكن الحفر الذي فيه لا يظهر أنها أثر القدمين ، لأن المعروف من الناحية التاريخية أن أثر القدمين قد زال منذ أزمنة متطاولة ، ولكن حفرت هذه أو وضعت للعلامة فقط

Kita meyakini bahwa Maqam Ibrahim adalah sesuatu yang riil. Yang ditutup dengan kaca, itulah Maqam Ibrahim. Namun, cekungan nampaknya bukan bekas kedua kaki. Karena info yang makruf dari sisi sejarah bahwa bekas telapak kaki Ibrahim telah hilang sejak masa silam. Namun dipahat ulang atau dibuat tandanya saja,”

Maqam Ibrahim yang terjaga dengan waktu yang sangat lama tersebut juga menjadi bukti kekuasaan Allah yang menjaganya. Namun, bukan berarti Maqam Ibrahim tersebut dapat digunakan sebagai tempat ngalap berkah, ya, Jemaah. Allah juga menjadikan Maqam Ibrahim ini sebagai tempat salat. Allah ta’ala berfirman,

وَإِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً لِلنَّاسِ وَأَمْنًا وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى

“(Ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian Maqam Ibrahim tempat salat,” (QS. Al-Baqarah: 125)

إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ ( ) فِيهِ آَيَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَقَامُ إِبْرَاهِيمَ وَمَنْ دَخَلَهُ كَانَ آَمِنًا

Sesungguhnya rumah yang awal mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) Maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah) maka dia aman,” (QS. Ali Imran: 96—97)

Di manakah letak Maqam Ibrahim?

Maqam Ibrahim yang berfungsi sebagai alat bantu untuk meninggikan bangunan Ka’bah, sebelumnya diletakkan atau menempel dengan dinding Ka’bah. Lalu pada zaman kekhalifan Umar radhiyallahu ‘anhu, batu tersebut digeserkan ke belakang hingga memiliki tempatnya sendiri seperti saat ini.

Salat Fardu di Baitullah Makkah
Nampak maqam Ibrahim terletak di dekat Ka’bah

Ibnu Katsir menjelaskan,

وقد كان ملتصقا بجدار البيت، حتى أخّره عُمَر بن الخطاب، رضي الله عنه، في إمارته إلى ناحية الشرق (2) بحيث يتمكن الطُّوَّاف، ولا يُشَوِّشون على المصلين عنده بعد الطواف؛ لأن الله تعالى قد أمرنا بالصلاة عنده حيث قال: {وَاتَّخِذُوا مِنْ مَّقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى}

Dan dulu Maqam Ibrahim menempel di dinding Ka’bah. Hingga akhirnya di masa kekhalifahan Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhu, batu itu digeser ke belakang, kea rah timur, sehingga ada jarak anatara batu Maqam Ibrahim dengan Ka’bah yang memungkinkan bagi jamaah untuk melakukan thawaf, dan tidak mengganggu orang yang salat di dekat mawam setelah thawaf. Karena Allah memerintahkan untuk salat di dekat Maqam Ibrahim, dalam firmanNya, (yang artinya): ‘Jadikanlah Maqam Ibrahim sebagai tempat salat’,

Baca Juga : Bacaan Niat Haji, Hal-Hal Yang Dilarang, dan Syaratnya

Bolehkan ngalap berkah dari Maqam Ibrahim?

Jemaah yang dirahmati Allah, Maqam Ibrahim yang Allah berikan keistimewakan pastilah mengandung keberkahan. Namun, untuk mendapatkan keberkahan itu haruslah sesuai dengan syariat yang telah rasul contohkan dan Allah perintahkan.

Allah tidak mensyariatkan mengusap satu bagianpun dari Ka’bah kecuali dua rukun Yamani. Sedangkan hajar aswad disyariatkan untuk mengusap dan menciumnya. Maka dalam hal ini, tidak ada syariat bahkan rasul tak pernah mencontohkan untuk mengusap Maqam Ibrahim atau ngalap berkah terhadap tempat tersebut. Yang dilakukan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah salat di dekatnya setelah selesai thawaf. Sesuai dengan apa yang Allah perintahkan untuk menjadikannya tempat salat. Wallahu a’lam bishawab.

haji furoda 2023 dijamin berangkat

Semoga setiap ibadah haji dan umrah yang kita kerjakan, sesuai dengan apa yang rasul contohkan. Jika Anda tengah mencari travel haji dan umrah yang terpercaya dan in syaa Allah sesuai dengan syariat, Marwah Tour & Travel siap menemani perjalanan ibadah Anda. Berpengalaman sejak 1994, Marwah Tour & Travel akan menjadi pilihan terbaik travel perjalanan Anda.

Mengapa harus Marwah Tour & Travel?

  • Di bimbing langsung oleh Ustadz Kholid Syamhudi, Lc, dan tim pendamping Alumni Universitas Islam Madinah
  • Sesuai tuntunan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam
  • Memiliki tim yang ahli di bidangnya dan kemampuan yang dapat dipercaya
  • Mengerti kebutuhan jamaah
  • Mementingkan kepuasan jamaah
  • Biaya yang terjangkau

Anda dapat mengikuti program Haji Furoda, ibadah haji tanpa antre bersama Marwah Tour & Travel. Semoga Allah berikan kemudahan kita semua dalam menyempurnakan rukun islam. Semoga Allah juga mudahkan rezeki kita dengan keberkahan dan kehalalan rezeki untuk dimampukan berkunjung ke Baitullah. Aamiin Allahumma Aamiin. Barakallahu fiik

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

11 − two =